Biaya Balik Nama Mobil Listrik Bekas: Aturan Resmi Pemerintah yang Perlu Kamu Tahu07 Nov 2025
Biaya Balik Nama Mobil Listrik Bekas: Aturan Resmi Pemerintah yang Perlu Kamu Tahu07 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id – Jika kamu baru saja membeli mobil listrik bekas, proses balik nama jadi langkah penting agar kepemilikan kendaraan tercatat secara sah dan bebas masalah di kemudian hari. Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan aturan baru yang meringankan pemilik kendaraan bekas, termasuk kendaraan listrik, dalam proses administrasinya.
Berlaku untuk Kendaraan Pertama
Salah satu perubahan regulasi paling signifikan adalah penghapusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk penyerahan kedua dan seterusnya. Dasar hukumnya tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Pada Pasal 12 ayat (1) dijelaskan bahwa objek BBNKB hanya berlaku untuk penyerahan pertama kendaraan bermotor.
Mengacu pada situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dijelaskan bahwa BBNKB untuk kendaraan bekas resmi dihapus melalui kebijakan.
Kebijakan serupa juga diberlakukan di sejumlah daerah lain. Contohnya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana per 5 Januari 2025, tarif balik nama kendaraan bekas tidak lagi dikenakan BBNKB, sebagaimana dikutip dari laman resmi Samsat Sleman (jogjaprov.go.id).
Artinya, secara nasional, proses balik nama kendaraan—termasuk mobil listrik bekas—jadi lebih ringan dan efisien dari sisi biaya bea balik nama.
Khusus Mobil Listrik: Ada Insentif Pajak Tambahan
Pemerintah juga memberikan keringanan khusus bagi pemilik mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2023, kendaraan listrik dibebaskan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan BBNKB di beberapa provinsi.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Dengan demikian, pembeli mobil listrik bekas tidak hanya diuntungkan dari penghapusan BBNKB kendaraan bekas, tapi juga potensi pembebasan pajak tahunan di wilayah yang telah mengadopsi regulasi tersebut, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DIY.
Biaya Lain yang Tetap Dikenakan
Meski BBNKB dihapus, bukan berarti proses balik nama kendaraan menjadi gratis sepenuhnya. Ada beberapa komponen biaya administratif yang tetap harus dibayar di kantor Samsat.
Mengacu pada panduan Korlantas Polri dan Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), berikut estimasi biaya balik nama kendaraan roda empat:
Penerbitan STNK baru: Rp 200.000
Penerbitan BPKB baru: Rp 375.000
Penerbitan TNKB (pelat nomor): Rp 100.000
SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan): Rp 143.000
Administrasi balik nama: sekitar Rp 100.000
Apabila kendaraan berasal dari luar daerah (mutasi masuk atau keluar), maka akan ada tambahan biaya administrasi sesuai ketentuan di masing-masing provinsi.
Dengan demikian, meski BBNKB kini Rp 0, pemilik mobil listrik bekas tetap perlu menyiapkan dana sekitar Rp 800.000–Rp 1 juta untuk menutup seluruh biaya penerbitan dokumen baru dan kewajiban pajak daerah.
Langkah Singkat Balik Nama Mobil Bekas
Agar proses administrasi berjalan lancar, berikut tahapan balik nama mobil bekas berdasarkan ketentuan Korlantas Polri dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda):
Siapkan dokumen lengkap, seperti KTP pemilik lama dan baru, STNK, BPKB, serta kuitansi jual beli.
Lakukan cek fisik kendaraan di Samsat untuk memastikan nomor rangka dan mesin sesuai dokumen.
Serahkan berkas dan isi formulir balik nama di loket pelayanan Samsat.
Bayar biaya administrasi yang meliputi STNK, BPKB, TNKB, SWDKLLJ, dan PKB.
Ambil STNK dan BPKB baru atas nama pemilik yang baru setelah seluruh proses diverifikasi.
Kenapa Balik Nama Itu Penting
Melakukan balik nama kendaraan bukan hanya urusan administratif, tapi juga menyangkut legalitas kepemilikan. Nama yang tertera pada STNK dan BPKB harus sesuai dengan pemilik baru agar tidak ada kendala dalam urusan pajak, klaim asuransi, atau transaksi jual-beli berikutnya.
Selain itu, jika proses balik nama ditunda, potensi denda pajak tahunan bisa muncul karena sistem Samsat tetap mencatat kendaraan atas nama pemilik sebelumnya.
Lihat Selengkapnya
Cara Ganti Baterai Remote NETA V, Biar Smart Key Nggak Mati Mendadak03 Nov 2025
Cara Ganti Baterai Remote NETA V, Biar Smart Key Nggak Mati Mendadak03 Nov 2025
Jakarta, Goodcar.id — Buat kamu pengguna mobil listrik NETA V, mungkin udah mulai ngerasain nih: tombol smart key kadang agak telat responsnya, atau malah nggak berfungsi sama sekali. Tenang dulu, bukan berarti remotemu rusak—kemungkinan besar cuma baterai remote NETA V yang udah mulai lemah.
Mobil listrik NETA V sendiri sudah dua tahun eksis di Indonesia, jadia jangan sampai bagian kecil seperti baterai remote NETA V terlupakan yang efeknya pintu jadi enggak bisa dibuka.
Kenapa Baterai Remote NETA V Bisa Habis
Sama kayak baterai jam tangan, baterai remote NETA V juga punya umur pakai. Kalau kamu sering pakai mobil tiap hari, buka-tutup pintu, atau hidup-matiin mobil pakai tombol start, dayanya bakal cepat berkurang.
Tanda paling umum adalah lampu indikator kunci di dashboard (MID) muncul warna merah meski smart key ada di kabin. Artinya, baterai udah lemah dan sebentar lagi bisa habis total. Raditio Hutomo, After Sales Director PT Neta Auto Indonesia, bilang kalau kondisi kayak gini berarti waktunya ganti. “Kalau indikator merah udah nyala, segera ganti baterainya. Nggak perlu nunggu sampai remotenya mati total,” jelasnya.
Siapkan Baterai Baru dan Alat Sederhana
Kabar baiknya, baterai remote NETA V bisa diganti sendiri di rumah tanpa ribet. Jenis baterainya adalah CR2025, gampang banget dicari di minimarket, toko elektronik, atau online shop. Kamu juga cuma butuh obeng kecil (minus) buat bantu buka casing remot.
Sebelum mulai, pastiin tanganmu kering dan area kerja bersih, biar komponen di dalam kunci nggak kena debu atau lembap.
Langkah-Langkah Ganti Baterai Remote NETA V
Pegang smart key NETA V dengan posisi stabil di bagian tengah.
Buka cover belakang pelan-pelan—jangan dicongkel paksa biar casing nggak patah.
Gunakan obeng kecil untuk membuka bagian dalam lewat lubang kecil di bodi kunci.
Lepas pelindung putih/transparan yang menutup komponen dalam smart key.
Keluarkan chip hijau dengan hati-hati dan taruh di tempat bersih.
Ganti baterai remote NETA V lama dengan yang baru (CR2025), pastikan posisi polaritasnya benar.
Rakit ulang semua bagian sesuai urutan semula dan pastikan tertutup rapat.
Coba tekan tombol lock dan unlock buat ngetes. Kalau pintu langsung respons, berarti penggantian sukses dan baterai remote NETA V kamu udah siap lagi beraksi.
Tips Biar Baterai Remote NETA V Awet
Ada beberapa hal simpel biar baterai remote NETA V nggak cepat soak. Hindari nyimpen smart key di tempat panas seperti dashboard, jangan sampai kena air, dan kalau mobil jarang dipakai, sesekali tekan tombol kunci biar baterainya tetap aktif.
Menurut Raditio, umur baterai bisa beda-beda tergantung pemakaian. “Kalau mobilnya sering dipakai harian, ganti tiap dua tahun itu ideal. Tapi kalau jarang, bisa lebih awet,” ujarnya.
Lihat Selengkapnya
Eropa Waswas soal Pendirian Pabrik Baterai CATL di Spanyol, Dilema Peluang Investasi!09 Oct 2025
Eropa Waswas soal Pendirian Pabrik Baterai CATL di Spanyol, Dilema Peluang Investasi!09 Oct 2025
Jakarta, Goodcar.id - Eropa dibuat waswas oleh langkah agresif CATL, raksasa baterai asal China yang kini tengah memperluas jaringannya di benua biru. Perusahaan yang dikenal sebagai pemasok baterai terbesar di dunia itu resmi memulai proyek pabrik baterai LFP di Zaragoza, Spanyol, dengan investasi mencapai 4,1 miliar euro bersama grup otomotif Stellantis.
Namun, alih-alih disambut sebagai kabar baik, proyek ini justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri dan pemerintah Eropa. Banyak pihak menilai langkah ini bisa menjadi bumerang bagi kemandirian teknologi Eropa di sektor kendaraan listrik (EV).
Kekhawatiran ini mencuat setelah laporan Financial Times menyebut bahwa CATL berencana mendatangkan sekitar 2.000 pekerja dari China untuk membantu pembangunan pabrik tersebut.
Langkah itu dinilai bisa membuat proses produksi di Spanyol sepenuhnya dikendalikan oleh tenaga ahli asal China, tanpa adanya transfer pengetahuan berarti kepada tenaga kerja lokal.
Beberapa analis menilai hal ini berpotensi memperkuat dominasi industri baterai China di pasar global, sekaligus meningkatkan ketergantungan Eropa terhadap teknologi negeri Tirai Bambu.
Maklum saja, saat ini CATL menguasai hampir 38% pasar baterai EV dunia, jauh meninggalkan kompetitornya seperti BYD dan LG Energy Solution.
Respons dari Beijing: “Kekhawatiran yang Tidak Beralasan”
Media pemerintah China, Global Times, langsung membantah tudingan tersebut. Dalam laporannya, mereka menyebut kekhawatiran Eropa itu “sama sekali tidak beralasan” dan muncul hanya karena “kecemasan geopolitik.”
Beijing menilai kehadiran CATL di Spanyol justru bisa membuka peluang kerja sama jangka panjang di sektor energi baru, sekaligus mempercepat transisi kendaraan listrik di Eropa.
Namun, bagi sebagian pengamat di Eropa, narasi itu terdengar seperti strategi halus untuk memperkuat pengaruh industri China di pasar energi hijau.
Bukan Kali Pertama CATL Dihadang Politik
CATL bukan pemain baru dalam urusan kontroversi lintas negara.
Sebelumnya, perusahaan ini sempat berencana membangun pabrik baterai di Michigan, Amerika Serikat, bersama Ford Motor Company.
Namun proyek tersebut dibatalkan pada 2023 setelah mendapat penolakan keras dari serikat pekerja dan tekanan politik.
Washington menilai kerja sama itu berisiko terhadap keamanan rantai pasokan, terlebih karena teknologi inti tetap dikontrol penuh oleh pihak China. Bahkan, pada awal 2025, pemerintah AS sempat menetapkan CATL sebagai “perusahaan militer China”, yang otomatis menutup pintu bagi investasi baru di wilayah Amerika.
Sementara di Indonesia, Proyeknya Tertunda
Menariknya, isu serupa juga mencuat di Indonesia.
Menurut laporan Kompas.com (11 Mei 2025), CATL dikabarkan menarik diri dari proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional, meskipun hal ini masih dibantah oleh pemerintah.
Sumber internal yang dikutip menyebut bahwa perusahaan asal China itu belum memenuhi komitmen investasi penuh, sementara Vice Chairman Periklindo Achmad Rofiqi mengonfirmasi adanya kabar penarikan diri tersebut, meski tanpa kejelasan alasan.
“Informasinya seperti itu, tapi pemerintah sudah menyiapkan alternatif investor lain agar ekosistem EV tetap bisa tumbuh,” ujarnya.
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa proyek tersebut tidak dibatalkan, hanya tertunda karena perbaikan fasilitas untuk menghindari risiko kebakaran.
Rencana produksi massal CATL di Indonesia kini mundur ke kuartal ketiga 2026.
Lihat Selengkapnya
Cara Isi Ulang Kartu e-Money untuk Tol, Praktis dan Aman02 Oct 2025
Cara Isi Ulang Kartu e-Money untuk Tol, Praktis dan Aman02 Oct 2025
Jakarta, Goodcar.id – Penggunaan uang elektronik seperti e-Money, Flazz, TapCash, atau Brizzi sudah jadi kebutuhan wajib bagi pengendara di Indonesia, terutama buat bayar tol. Sistem non-tunai ini memang lebih cepat, tapi sering bikin panik kalau saldo tiba-tiba habis di gerbang tol. Nah, biar nggak kejadian lagi, penting tahu cara isi ulang atau top-up saldo dengan benar.
Kenapa Harus Rutin Cek Saldo e-Money?
Kartu uang elektronik tidak hanya dipakai untuk bayar tol, tapi juga bisa digunakan di parkiran, minimarket, hingga transportasi umum. Karena itu, banyak pengendara yang sering lupa kalau saldonya sudah menipis. Akibatnya, ketika masuk tol, saldo nggak cukup dan bikin repot.
Salah satu pengguna NETA V2 yang sempat mengalami kendala ini bilang,
“Saya kira saldo masih banyak, ternyata pas masuk tol malah nggak cukup. Untung ada rest area buat isi ulang.”
Dari pengalaman tersebut, jelas kalau cek saldo secara rutin sebelum perjalanan itu penting banget.
Cara Isi Ulang Saldo e-Money
Ada beberapa cara praktis buat isi saldo kartu elektronik agar tetap aman digunakan di jalan tol.
1. Lewat Mobile Banking
Buat yang sudah pakai aplikasi mobile banking seperti BCA Mobile, Mandiri Online, BRImo, atau Livin’ by Mandiri, top-up bisa dilakukan langsung dari HP. Caranya:
Buka aplikasi, pilih menu Uang Elektronik / e-Money.
Masukkan nomor kartu, atau tempel kartu di HP dengan fitur NFC.
Tentukan nominal isi ulang.
Konfirmasi transaksi dengan PIN atau OTP.
Tempel kartu lagi di HP NFC untuk update saldo.
2. Lewat ATM
Kalau nggak punya HP dengan NFC, isi saldo juga bisa lewat ATM:
Masukkan kartu ATM dan pilih menu Uang Elektronik / e-Money.
Pilih Isi Ulang.
Tempel kartu e-Money di reader.
Masukkan nominal top-up.
Selesaikan transaksi dan ambil struk.
3. Lewat Minimarket
Minimarket seperti Indomaret, Alfamart, atau Lawson juga menyediakan layanan isi ulang. Cukup kasih kartu ke kasir, sebutkan nominal, lalu bayar. Biasanya ada biaya admin Rp1.000 – Rp2.000 per transaksi.
4. Lewat Mesin EDC
Beberapa merchant atau bank juga menyediakan mesin EDC untuk top-up. Tinggal tempel kartu, masukkan nominal, dan saldo langsung bertambah.
Tips Bayar Tol Lancar
Cek saldo sebelum masuk tol, minimal isi Rp50.000 kalau rute cukup jauh.
Simpan struk top-up, terutama jika isi di minimarket.
Kalau sering bepergian, aktifkan notifikasi saldo di aplikasi mobile banking.
Isi ulang saldo e-Money untuk tol sebenarnya gampang banget, tinggal pilih cara yang sesuai dengan kebutuhan: lewat HP, ATM, minimarket, atau EDC. Yang terpenting, biasakan cek saldo sebelum berangkat supaya perjalanan lebih lancar tanpa hambatan di gerbang tol.
Dengan begitu, pengalaman berkendara jadi lebih nyaman, aman, dan bebas drama.
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.