VinFast Juga Akan Bangun Pabrik Motor Listrik di Subang19 Dec 2025
VinFast Juga Akan Bangun Pabrik Motor Listrik di Subang19 Dec 2025
Jakarta, Goodcar.id - Peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, tidak hanya akan memproduksi mobil listrik. VinFast juga akan bangun pabrik motor listrik di Subang dengan rencana memulai produksi sepeda motor listrik pada tahun depan.
“Fasilitas di Subang akan mulai memproduksi sepeda motor listrik (e-scooters) pada tahun depan,” tulis Vinfast dalam keterangan resminya 19 Desember 2025.
Pabrik Subang sendiri dibangun dalam waktu 17 bulan. Lebih dari itu, keberadaan fasilitas ini menempatkan Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasok kendaraan listrik global yang tengah dibangun VinFast.
Alasan VinFast juga akan bangun pabrik motor listrik di Subang tidak sulit dipahami. Indonesia adalah negara yang dibentuk oleh kendaraan roda dua. Sepeda motor bukan sekadar alat transportasi, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari—dari berangkat kerja, mengantar anak sekolah, hingga menopang aktivitas ekonomi skala kecil.
Data pasar memperkuat gambaran tersebut. Menurut Vinfast nilai pasar kendaraan roda dua Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai USD 10,48 miliar dan diproyeksikan naik menjadi USD 12,46 miliar pada 2030. Sepeda motor menyumbang lebih dari 78 persen total pengiriman kendaraan roda dua pada 2024, menegaskan dominasinya di perkotaan dan pedesaan.
Meski motor berbahan bakar bensin masih mendominasi, perubahan mulai terlihat. Skuter listrik memang masih berasal dari basis kecil, tetapi laju pertumbuhannya lebih cepat dibanding motor konvensional.
Dorongannya beragam: insentif pemerintah, standar emisi yang makin ketat di kota besar, kenaikan harga bahan bakar, hingga meningkatnya kesadaran soal kualitas udara. Motor listrik yang dulu dipandang eksperimental kini mulai masuk dalam pertimbangan rasional mobilitas harian.
Pemerintah Indonesia sendiri telah memasang target ambisius melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019: 13 juta sepeda motor listrik pada 2030. Subsidi pembelian, insentif pajak, hingga kebijakan TKDN dirancang untuk menarik produsen berinvestasi secara lokal.
Modal Pengalaman dari Vietnam
Di Vietnam, sepeda motor listrik justru menjadi salah satu lini bisnis dengan pertumbuhan tercepat. Dalam kurang dari 11 bulan tahun ini, penjualan motor listrik VinFast mendekati 400.000 unit—melonjak sekitar 570 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian tersebut membawa VinFast ke posisi dua besar pasar roda dua Vietnam, sebuah pasar yang selama puluhan tahun dikuasai merek mapan. Kunci pertumbuhan itu bukan sekadar produk baru, melainkan ekspansi jaringan distribusi yang agresif, penguatan layanan purna jual, solusi pengisian daya, dan skema pembiayaan yang realistis.
Pengalaman ini menjadi bekal penting ketika VinFast juga akan bangun pabrik motor listrik di Subang untuk menghadapi lanskap Indonesia yang serupa, namun dengan skala lebih besar.
Produksi lokal memungkinkan rantai pasok yang lebih pendek, kepatuhan terhadap TKDN, serta pengembangan produk yang benar-benar disesuaikan dengan kondisi jalan, pola berkendara, dan daya beli masyarakat Indonesia.
Lihat Selengkapnya
Belajar dari VinFast, Begini Mobil Nasional Dibangun17 Dec 2025
Belajar dari VinFast, Begini Mobil Nasional Dibangun17 Dec 2025
Jakarta, Goodcar.id - VinFast tidak lahir dari janji manis yang penuh jargon. Merek otomotif asal Vietnam ini dibangun dengan satu pendekatan yang sederhana yakni keseriusan penuh dari pucuk pimpinan.
Hasilnya, Vietnam kini punya mobil nasional yang benar-benar berjalan. Di Subang, Jawa Barat, Pham Sanh Chau, CEO VinFast Asia, berbicara lugas soal bagaimana sebuah negara bisa membangun mobil nasional.
Menurut dia, kuncinya bukan teknologi lebih dulu, melainkan manusia di baliknya. Harus ada sosok yang fokus, punya dedikasi, dan berani bertaruh jauh ke depan.
Ia mengatakan, awalnya Chairman VinFast, Pham Nhat Vuong telah menanamkan investasi hingga US$17 miliar atau setara Rp283 triliun untuk mengembangkan perusahaan Vinfast.
Angka yang nyaris tak masuk akal jika dilihat dari kacamata bisnis jangka pendek. Namun bagi VinFast, uang bukan tujuan akhir.
Pham menyebut, sang chairman memandang VinFast sebagai proyek kebanggaan nasional. “Selama dana masih tersedia, investasi akan terus mengalir,” kata Pham Sanh Chau menirukan perkataan Pham Nhat Vuong.
Artinya mereka berjuang sampai titik penghabisan dan penuh perhitungan, jika suatu hari uang benar-benar habis, barulah mereka berhenti.
Pendekatan ini membuat VinFast berani menembus pasar global sejak dini, meski belum sepenuhnya mapan secara komersial.
VinFast juga mempraktikkan nasionalisme dalam bentuk yang konkret. Di seluruh lini usaha Vingroup, induk perusahaan VinFast, diterapkan apa yang mereka sebut sebagai “operasi patriotik”.
Karyawan didorong menggunakan produk buatan grup sendiri, termasuk sepeda motor dan mobil listrik VinFast. Tujuannya untuk membangun pasar domestik dari dalam, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki.
Langkah ini mungkin terdengar sederhana, tetapi efeknya signifikan. Ketika kepercayaan datang dari internal, produk lebih cepat diterima publik.
Disokong Bisnis Lain, Bukan Berdiri Sendiri
VinFast tidak berdiri sendirian. Perusahaan ini berada di bawah payung Vingroup, konglomerasi Vietnam yang bisnis utamanya bergerak di sektor properti melalui Vinhomes.
Keuntungan dari sektor lain itulah yang kemudian diputar untuk menopang VinFast.
Pola ini membuat VinFast tidak tercekik tuntutan untung dalam waktu singkat. Mereka punya ruang untuk belajar, salah, dan memperbaiki diri.
Dalam industri otomotif yang padat modal, ruang bernapas semacam ini sangat menentukan.
Selama puluhan tahun, peta otomotif Asia didominasi Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Vietnam nyaris tak terlihat.
Hingga VinFast langsung melompat ke kendaraan listrik dan produk pintar. Strategi ini membuat Vietnam tiba-tiba masuk dalam percakapan global, sejajar dengan negara yang lebih dulu mapan di industri otomotif.
Bagi VinFast, menjadi mobil nasional bukan berarti bermain aman, justru sebaliknya.
Kemampuan VinFast tidak berhenti di mobil penumpang. Mereka juga memiliki kapasitas memproduksi kendaraan khusus, termasuk mobil antipeluru untuk kepala negara.
Secara global, hanya segelintir perusahaan yang mampu membuat kendaraan dengan spesifikasi semacam itu.
Fakta ini menunjukkan bahwa VinFast dibangun dengan standar tinggi sejak awal. Tak heran jika kehadiran VinFast menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pemimpin negara yang ingin melihat langsung bagaimana Vietnam membangun industrinya.
Kisah VinFast memberi satu pelajaran penting, yakni mobil nasional tidak lahir dari ambisi sesaat. Ia membutuhkan komitmen dan konsistensi.
Lihat Selengkapnya
Pabrik VinFast di Indonesia Resmi Beroperasi15 Dec 2025
Pabrik VinFast di Indonesia Resmi Beroperasi15 Dec 2025
Jakarta, Goodcar.id - VinFast resmi mengoperasikan fasilitas produksi kendaraan listrik (EV) di Subang, Jawa Barat. Langkah ini menandai fase penting dalam ekspansi global pabrikan asal Vietnam tersebut, sekaligus mempertegas keseriusan VinFast menanamkan investasi jangka panjang di industri otomotif Indonesia.
Fasilitas ini tercatat sebagai pabrik keempat VinFast secara global, serta yang pertama di Asia Tenggara di luar Vietnam. Bagi VinFast. Peresmian pabrik tersebut dihadiri sejumlah pejabat negara, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha C. Nasir, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, hingga Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong.
Menariknya, pembangunan pabrik VinFast Subang rampung dan mulai beroperasi hanya dalam waktu 17 bulan sejak peletakan batu pertama. Dari sisi kebijakan, VinFast menyelaraskan operasional pabrik Subang dengan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah. Perusahaan menargetkan TKDN melampaui 40 persen pada 2026, meningkat menjadi 60 persen pada 2029, dan mencapai 80 persen mulai 2030.
Untuk mendukung target tersebut, VinFast mulai membangun ekosistem industri pendukung di sekitar kawasan Subang, termasuk kawasan pemasok atau supplier park.
Pemerintah menilai investasi ini sejalan dengan arah pengembangan industri hijau. Airlangga Hartarto menyebut kehadiran pabrik VinFast berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan nilai investasi yang besar, kawasan Subang diproyeksikan berkembang menjadi salah satu pusat industri kendaraan listrik baru di Indonesia.
Dari pihak VinFast, CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau menegaskan bahwa pabrik Subang merupakan fondasi utama strategi jangka panjang perusahaan di Indonesia. Lokalisasi produksi dinilai krusial untuk keberlanjutan bisnis, sekaligus sebagai kontribusi nyata terhadap industrialisasi dan penciptaan lapangan kerja nasional. VinFast mengklaim ekosistem yang dibangun di Indonesia akan menjadi salah satu yang paling terintegrasi di sektor kendaraan listrik.
Secara fisik, pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan secara bertahap dengan total rencana investasi lebih dari USD 1 miliar atai setara dengan Rp16 triliun. Pada fase lanjutan, kapasitas produksinya dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit per tahun, membuka peluang tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga ekspor ke negara lain.
Untuk tahap awal atau Fase 1, VinFast telah menggelontorkan investasi lebih dari USD 300 juta atau sekktar Rp 4,8 triliun dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional, mencakup proses pengelasan bodi, pengecatan, perakitan, inspeksi kualitas, hingga logistik, dengan tingkat otomasi yang tinggi.
Menyerap 15.000 Tenaga Kerja
Dampak ekonomi juga menjadi sorotan utama. Pada kapasitas penuh, pabrik VinFast Subang diproyeksikan menyerap 5.000 hingga 15.000 tenaga kerja langsung, serta ribuan tenaga kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung. Efek berganda ini diharapkan mempercepat pertumbuhan sosial-ekonomi Subang dan sekitarnya sebagai kawasan industri baru di Jawa Barat.
Dari sisi produk, pabrik Subang akan memproduksi sejumlah model strategis VinFast dengan setir kanan untuk pasar Indonesia, seperti VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7. Model-model ini dirancang untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, menyasar konsumen muda hingga keluarga modern. Ke depan, VinFast juga menyiapkan perakitan model baru mulai 2026, termasuk sepeda motor listrik dan MPV listrik untuk kebutuhan komersial.
Dalam waktu kurang dari dua tahun beroperasi di Indonesia, VinFast terbilang agresif membangun ekosistem pendukung. Selain menghadirkan produk, perusahaan juga memperluas jaringan dealer, layanan purna jual, serta infrastruktur pengisian daya melalui kolaborasi dengan V-Green dan mitra finansial.
Lihat Selengkapnya
Menanti Mobil Terbaik Versi FORWOT Car of The Year 202514 Dec 2025
Menanti Mobil Terbaik Versi FORWOT Car of The Year 202514 Dec 2025
Jakarta, GoodCar.id - Melibatkan lebih dari 50 model kendaraan dari berbagai segmen yang telah resmi dipasarkan di Indonesia, ajang ini akan mempertemukan para peserta untuk bersaing dalam lima kategori utama. Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) kembali menggelar FORWOT Car of The Year (FCY) 2025, dengan malam penganugerahan yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Desember 2025 di Live House, Kemang, Jakarta Selatan. FCY 2025 menjadi bentuk apresiasi jurnalis otomotif terhadap kendaraan-kendaraan terbaik yang dihadirkan pabrikan untuk konsumen Tanah Air. Melalui ajang ini, FORWOT juga berharap dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional ke arah yang lebih positif.
“FCY merupakan event flagship tahunan yang bertujuan memilih mobil terbaik dalam periode satu tahun sesuai ketentuan yang berlaku. Proses penjurian dilakukan secara independen oleh puluhan juri yang berasal dari jurnalis otomotif berpengalaman,” ujar Ketua Umum FORWOT, Arie Prasetya.
Pada penyelenggaraan tahun ini, FCY 2025 menghadirkan lima kategori utama, yakni The Best of Internal Combustion Engine (ICE), The Best of Hybrid, The Best of Plug-in Hybrid EV, The Best of EV, serta satu penghargaan tertinggi Best of The Best yang dipilih dari seluruh nominasi. Project Leader FCY 2025, Audi Surya, menjelaskan bahwa proses penjurian diawali dengan pengelompokan kendaraan berdasarkan teknologi powertrain atau sistem penggerak.
“Klasifikasi ini kami lakukan seiring dengan berkembangnya tren kendaraan yang semakin beragam di pasar. Konsumen kini memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan aktivitas mereka, sehingga pembagian berdasarkan teknologi mesin dinilai paling relevan dan mencerminkan kondisi pasar otomotif Indonesia saat ini,” jelas Audi.
Penilaian FCY 2025 mencakup kendaraan-kendaraan baru yang dirilis dalam periode Juli 2024 hingga Juli 2025. Tercatat sebanyak 50 model kendaraan dari puluhan merek otomotif telah memenuhi syarat, yakni telah dipasarkan secara resmi, memiliki harga resmi, serta telah dikirimkan kepada konsumen di Indonesia. Berdasarkan pengelompokan powertrain, nominasi FCY 2025 dibagi ke dalam beberapa kategori.
Kategori Internal Combustion Engine (ICE) :
BAIC BJ30
Chery Tiggo Cross
Ford Everest Sport
GWM Tank 300 Diesel
Hyundai Creta
Hyundai Stargazer Cartenz
Hyundai Venue
Mercedes-Benz G500
Mitsubishi Destinator
Mazda CX-60 Sport
Suzuki Fronx
Toyota Hilux Rangga
Kategori Hybrid dan Mild Hybrid (HEV) :
Honda Accord HEV
Honda HR-V HEV
Honda StepWGN
Kia Carnival Hybrid
Lexus LX700 HEV
Mazda CX-60 Sport
Mercedes-Benz G500
Hyundai Palisade HEV terbaru
Hyundai Tucson HEV terbaru
Nissan Serena e-Power
Nissan X-Trail e-Power
Suzuki Fronx Hybrid
Toyota Alphard HEV
Toyota Camry HEV
Toyota Corolla HEV
Toyota Vellfire HEV
Kategori Plug-in Hybrid EV (PHEV) :
Chery Tiggo 9 CSH
Chery Tiggo 8 CSH
Jaecoo J7 SHS
Jaecoo J8 ARDIS SHS
Lexus NX450h+
Mazda CX-80 PHEV
Volvo XC90 Recharge
Kategori Battery Electric Vehicle (BEV) :
AION Hyptec HT
AION V
Aletra L8
BMW iX
BYD Atto 1
BYD M6
BYD Sealion 7
Chery J6 EV
Denza D9
DFSK Seres E3
Geely EX5
GWM ORA 03
Hyundai Kona EV
JAC N35 EV
Kia EV9
MINI Aceman EV
Polytron G3+
VinFast VF3, VF6, VF7
Volkswagen ID.Buzz
Wuling Mitra EV
Xpeng G6
Xpeng X9
Selain kategori utama, FCY 2025 juga menghadirkan sejumlah penghargaan khusus yang ditujukan bagi kendaraan maupun pabrikan otomotif yang aktif di Indonesia. Penghargaan tersebut meliputi Best Design, Best Value for Money, Best Aftersales, Best Feature, hingga Best Public Relation. Seluruh pemenang akan diumumkan bersamaan pada malam penganugerahan FCY 2025. Ajang FCY 2025 turut didukung oleh berbagai sponsor, antara lain Pertamina Lubricants, ASC, Bridgestone Indonesia, Cargloss, Dyandra Promosindo, Zurich, serta Seven Event. Konsistensi FORWOT dalam menyelenggarakan FCY setiap tahun menjadi kontribusi nyata dalam mendorong perkembangan industri otomotif nasional, sekaligus memberikan referensi yang objektif bagi masyarakat Indonesia dalam memilih kendaraan.
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.