Beranda / Artikel / Busi Palsu NGK Diduga Berasal dari China, Dirakit CKD di Indonesia
Artikel

Busi Palsu NGK Diduga Berasal dari China, Dirakit CKD di Indonesia

Tigor Sihombing
16 December 2025 13:47

Jakarta, Goodcar.id - Peredaran busi palsu kembali menjadi sorotan serius di industri otomotif nasional. PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi merek NGK, mengungkap temuan terbaru terkait praktik distribusi busi palsu yang diduga berasal dari China dan kemudian dirakit di dalam negeri dengan skema CKD (Completely Knocked Down).

Temuan tersebut terungkap dalam rangkaian investigasi yang dilakukan bersama investigator swasta dan aparat Kepolisian. Dari hasil penindakan di wilayah Jabodetabek, perusahaan memusnahkan belasan ribu busi palsu yang dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pengguna kendaraan. Pemusnahan dilakukan pada 16 Desember 2025 dan disaksikan oleh pihak berwenang.

Menurut Legal PT Niterra Mobility Indonesia, Amar Singgih Gill, pola peredaran busi palsu menunjukkan kecenderungan kuat beredar di kota-kota yang berdekatan dengan kawasan pelabuhan. Kondisi tersebut memunculkan dugaan awal bahwa produk ilegal tersebut masuk melalui jalur distribusi internasional sebelum menyebar ke pasar domestik.

“Kami melihat indikasi kuat bahwa peredaran busi palsu banyak ditemukan di wilayah yang dekat dengan pelabuhan. Ini menimbulkan dugaan barang berasal dari luar negeri, namun seluruh temuan tetap kami serahkan untuk pendalaman lebih lanjut oleh pihak berwenang,” ujar Amar Singgih Gill.

Lebih jauh, Amar menjelaskan bahwa modus yang digunakan pelaku tidak selalu dengan memasukkan busi dalam kondisi utuh. Dalam proses penindakan, tim menemukan berbagai komponen busi yang terpisah, termasuk material keramik yang merupakan salah satu elemen penting dalam konstruksi busi.

Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa busi palsu tidak masuk ke Indonesia dalam bentuk produk jadi, melainkan sebagai bagian-bagian terpisah yang kemudian dirakit di dalam negeri. Skema ini dikenal sebagai CKD dan kerap dimanfaatkan untuk mengaburkan jalur distribusi serta menghindari pengawasan ketat.

“Dari barang bukti yang disita, kami menemukan komponen keramik yang merupakan bagian inti busi. Ini mengarah pada dugaan bahwa busi dirakit di dalam negeri atau dirakit ulang, bukan masuk sebagai produk utuh,” jelas Amar.

Untuk menelusuri lebih jauh jalur masuk komponen tersebut, PT Niterra Mobility Indonesia telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Koordinasi ini dilakukan guna memastikan apakah terdapat celah dalam mekanisme impor yang dimanfaatkan untuk memasukkan komponen busi secara ilegal.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Bea dan Cukai untuk mendalami kemungkinan masuknya komponen busi secara tidak sah. Penelusuran dari sisi hulu sangat penting agar peredaran busi palsu bisa dihentikan secara menyeluruh,” tambahnya.

Penertiban penjualan busi palsu di platform e-commerce turut menjadi fokus, mengingat kanal digital kerap dimanfaatkan sebagai jalur distribusi. Di sisi lain, kerja sama dengan aparat penegak hukum terus diperkuat agar penindakan dapat dilakukan secara konsisten dan terukur.

Pihak NGK juga menambahkan untuk kerugian jika di hitung dari transaksi online saja mencapai Rp 2 milyar. NGK juga mengimbau konsumen untuk membeli busi melalui NGK Official Store di berbagai platform e-commerce atau bengkel serta toko suku cadang resmi yang telah dipercaya. Langkah ini dinilai sebagai cara paling aman untuk memastikan keaslian produk.

Melalui upaya tersebut, PT Niterra Mobility Indonesia berharap seluruh pemangku kepentingan, mulai dari konsumen hingga mitra distribusi, dapat bersama-sama menjaga pasar otomotif tetap bersih dari produk palsu. Tujuannya tidak lain untuk melindungi keselamatan pengguna kendaraan sekaligus menjaga kepercayaan terhadap industri otomotif nasional.

Tags
NGK
busiNGK
busipalsu
otomotifIndonesia
keamanankendaraan
sparepartasli
industriotomotif
keselamatanberkendara
 
Kendaraan Terkait Lihat Semua