Penjualan Geely Xingyuan Meledak di Pasar Cina, Siap Guncang Indonesia di GIIAS 202517 Jul 2025
Penjualan Geely Xingyuan Meledak di Pasar Cina, Siap Guncang Indonesia di GIIAS 202517 Jul 2025
China, Goodcar.id - Geely Auto kembali mencatat sejarah baru dalam industri otomotif global. Di tengah persaingan sengit kendaraan energi baru (NEV) di pasar Tiongkok, Geely Xingyuan justru mencuat sebagai bintang utama. Pada paruh pertama tahun 2025, model ini berhasil mencatat penjualan fantastis sebanyak 204.940 unit—menjadikannya satu-satunya kendaraan di Tiongkok yang mampu menembus angka 200.000 unit dalam kurun waktu enam bulan pertama. Tak hanya itu, Xingyuan juga menempati peringkat pertama dalam total penjualan di semua kategori kendaraan, membuktikan posisinya sebagai pemimpin pasar yang tak terbantahkan.
Keberhasilan Xingyuan bukanlah kebetulan. Di balik performa gemilang ini, Geely merancang strategi jangka panjang berbasis inovasi dan pendekatan desain yang berani. Mobil listrik cerdas ini tampil memikat dengan desain “smile face” di bagian fascia, serta opsi warna cerah ala es krim yang langsung menggaet perhatian generasi muda urban. Kabinnya dirancang untuk memaksimalkan ruang hingga 85%—paling luas di kelasnya. Ditambah lagi 36 kompartemen penyimpanan fleksibel, bagasi depan 70 liter, dan bahkan laci rias 10 liter, menjadikan Geely Xingyuan sebagai kendaraan ideal untuk keluarga modern yang mendambakan fungsionalitas tanpa kompromi terhadap gaya.
Lebih dari sekadar cantik, Geely Xingyuan juga dibekali teknologi e-drive pintar 11-in-1 dengan baterai CATL berkemampuan pengisian cepat. Radius putar terkecil di kelasnya serta penggerak roda belakang memastikan mobil ini lincah di jalan perkotaan namun tetap stabil di jalur terbuka. Suspensi independen yang disetel halus memberikan kenyamanan ekstra saat melintasi medan yang menantang. Fitur penunjang gaya hidup modern seperti wireless charger 50W dan smart key Bluetooth turut memperkuat posisinya sebagai kendaraan masa depan.
Tak hanya Xingyuan, Geely Auto secara keseluruhan juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan di tahun 2025. Selama semester pertama, pabrikan asal Tiongkok ini berhasil menjual 1,4 juta unit secara global—naik 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, sekitar 725 ribu unit berasal dari segmen NEV, meningkat tajam sebesar 126%. Dengan capaian ini, Geely Auto pun merevisi target penjualan tahunan dari 2,71 juta menjadi 3 juta unit.
Di tengah pencapaian global ini, Geely tak lupa mengarahkan perhatiannya ke pasar Indonesia. Dalam waktu dekat, Geely Auto Indonesia berencana memperkenalkan lebih banyak model kendaraan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen lokal. Salah satu langkah strategis terdekat adalah partisipasi Geely dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang akan digelar pada 24 Juli hingga 3 Agustus mendatang. Pameran ini diyakini menjadi panggung penting bagi Geely untuk menunjukkan kekuatan portofolionya kepada publik Tanah Air.
Geely Auto Indonesia juga tak asing dengan standar keselamatan dan kualitas dunia. Model andalannya, Geely EX5, telah mengantongi sertifikasi bintang lima dari Euro NCAP dan ANCAP, serta memenangkan penghargaan desain bergengsi Red Dot Award. EX5 bahkan telah dipasarkan di 25 negara, termasuk Indonesia, sebagai bukti kuat atas pengakuan global terhadap keandalan Geely.
Lebih dari sekadar ekspansi, kehadiran Geely di Indonesia adalah bagian dari visi besar untuk mendukung transisi menuju mobilitas cerdas dan berkelanjutan. Melalui strategi “dual-power”—menggabungkan kendaraan bermesin konvensional dan NEV—Geely ingin menciptakan ekosistem otomotif yang tak hanya futuristik, tapi juga relevan dan terjangkau bagi masyarakat luas.
Dengan kombinasi antara inovasi, efisiensi, dan pendekatan desain yang berani, Geely Xingyuan bukan sekadar produk otomotif biasa—ia adalah simbol dari era baru kendaraan cerdas. Tak heran jika pencapaian 200 ribu unit hanya dalam enam bulan menjadi semacam penanda: Geely tak lagi mengejar pasar, tapi justru menjadi tolok ukur keberhasilan di industri otomotif global.
Kini, perhatian pun beralih ke Indonesia. Apakah Geely Xingyuan akan mengulang kesuksesan serupa di Tanah Air? Semua mata akan tertuju pada GIIAS 2025, tempat di mana Geely bersiap membuktikan diri bukan hanya sebagai pemain baru, tapi sebagai pemimpin baru.
Lihat Selengkapnya
Geely Tembus 1,4 Juta Penjualan Global di 2025, Indonesia Jadi Kunci Ekspansi Asia09 Jul 2025
Geely Tembus 1,4 Juta Penjualan Global di 2025, Indonesia Jadi Kunci Ekspansi Asia09 Jul 2025
Jakarta, Goodcar.id – Geely Auto terus memperkuat posisinya sebagai pemain otomotif global lewat catatan penjualan impresif dan ekspansi strategis ke berbagai pasar dunia. Di paruh pertama tahun 2025, Geely berhasil menjual 1,4 juta unit kendaraan secara global, meningkat 47% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan performa tersebut, Geely Auto resmi merevisi target penjualan tahunan 2025 dari 2,71 juta unit menjadi 3 juta unit, mencerminkan optimisme perusahaan terhadap kinerja pasar di semester kedua.
Salah satu faktor pendorong utama adalah penjualan kendaraan energi baru (NEV) yang mencapai 725 ribu unit, tumbuh signifikan sebesar 126% dibandingkan tahun sebelumnya. Segmen ini meliputi mobil listrik murni (EV), hybrid, dan plug-in hybrid.
Sementara dari sisi ekspor, Geely mencatatkan pengiriman 184 ribu unit kendaraan ke luar negeri, termasuk lonjakan ekspor EV sebesar 307%. Kinerja ekspor ini menyebar ke 22 negara, memperkuat posisi Geely sebagai merek Tiongkok dengan jangkauan internasional terluas.
Dalam strategi ekspansi global, Indonesia menempati posisi kunci. Geely telah resmi membuka kantor cabang dan memulai produksi lokal lewat peluncuran Geely EX5 yang dirakit di pabrik Purwakarta, Jawa Barat. Unit pertama dari lini produksi ini menjadi simbol keseriusan Geely terhadap pasar Indonesia.
Selain Indonesia, Geely juga berhasil masuk ke pasar-pasar baru seperti Australia, Selandia Baru, Vietnam, dan Yunani, serta memperkuat eksistensi di Inggris, Polandia, Brasil, dan Afrika Selatan. Total ada 8 kantor cabang luar negeri baru dibuka selama semester pertama 2025, termasuk di Indonesia dan Meksiko.
Geely EX5 Sudah Raih Bintang Lima NCAP
Dengan strategi dual-power yang menggabungkan kendaraan konvensional dan NEV, Geely telah merilis 12 model unggulan di lebih dari 40 negara sepanjang 2025. Salah satu produk andalan adalah Geely EX5, yang kini telah tersedia di 25 pasar internasional.
EX5 menjadi model pertama Geely yang meraih rating bintang lima dari Euro NCAP dan ANCAP, serta menyabet Red Dot Design Award berkat desainnya yang futuristik dan aman.
Tak hanya EX5, model lain seperti Geely Emgrand juga mencatat prestasi luar biasa dengan penjualan kumulatif lebih dari 4 juta unit. Sedan ini bahkan menjadi kendaraan resmi Bank Nasional Mesir dan merajai pasar di Qatar.
Sementara SUV Geely Coolray menembus angka 1 juta unit, menjadi salah satu model terlaris di Nigeria, Kazakhstan, dan Uni Emirat Arab. Produk terbarunya, Geely Cityray, juga menunjukkan performa menjanjikan di Timur Tengah dan Amerika Latin, termasuk masuk tiga besar mobil China di Moldova dan Panama.
Selain fokus pada pertumbuhan penjualan, Geely juga berkomitmen membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen global. Melalui platform komunitas GEELY·GO, perusahaan telah menjangkau lebih dari 17 juta pengguna di seluruh dunia.
Geely juga aktif menjalankan kampanye sosial dan lingkungan, seperti program konservasi laut di Australia bersama Living Ocean, serta kampanye pelestarian alam di Kazakhstan.
Untuk mendukung layanan purna jual global, Geely membangun satu pusat logistik utama dan tujuh pusat distribusi regional untuk memastikan suplai suku cadang tepat waktu.
Memasuki paruh kedua tahun, Geely akan fokus memperkuat jaringan di pasar kunci seperti Brasil, Italia, Polandia, Inggris, dan Hong Kong. Semua ekspansi ini didukung oleh 5 pusat desain, 5 R&D center, 5 fasilitas pengujian, serta 5 platform teknologi energi dan AI.
Langkah-langkah tersebut menegaskan bahwa Geely bukan hanya sekadar menjual mobil, tapi juga membangun ekosistem mobilitas masa depan yang cerdas, berkelanjutan, dan inklusif secara global.
Lihat Selengkapnya
36 Mobil Baru Siap Meluncur di GIIAS 2025, dari Kendaraan Listrik Murah Sampai Terbang25 Jun 2025
36 Mobil Baru Siap Meluncur di GIIAS 2025, dari Kendaraan Listrik Murah Sampai Terbang25 Jun 2025
Jakarta, Goodcar.id — Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 akan digelar pada 24 Juli–3 Agustus 2025. Pameran otomotif terbesar di Indonesia ini bakal jadi panggung untuk peluncuran 36 mobil baru dari 24 brand ternama, mulai dari Jepang, Korea, Jerman, hingga China.
Penasaran apa saja mobilnya? Berikut daftar lengkapnya!
Daftar 36 Mobil Baru GIIAS 2025
1. BYD (3 model)
BYD Seagull
BYD Seagull diprediksi bakal menjadi salah satu mobil listrik yang siap mencuri perhatian di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang berlangsung pada 24 Juli–3 Agustus mendatang.
Hatchback mungil bertenaga listrik ini kabarnya tengah dipertimbangkan BYD untuk diluncurkan di Indonesia sebagai opsi kendaraan listrik terjangkau untuk konsumen urban. Meski BYD belum mengumumkan secara resmi, rumor kehadiran Seagull semakin kuat seiring strategi BYD memperluas portofolio EV-nya di pasar Tanah Air.
Jika benar meluncur di GIIAS, BYD Seagull diprediksi akan menawarkan kombinasi desain futuristik, fitur fungsional, dan harga kompetitif di segmen mobil listrik entry-level.
Yangwang U9 (supercar listrik)
Yangwang U9, supercar listrik premium besutan BYD Group, juga diprediksi bakal menjadi salah satu bintang pameran di GIIAS 2025.
Kehadirannya dinantikan sebagai bagian dari langkah BYD memperkenalkan lini kendaraan listrik kelas atas di Indonesia.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari BYD, sinyal kemunculan Yangwang U9 di GIIAS kian kuat seiring strategi mereka menunjukkan teknologi EV canggih dan performa tinggi ke pasar domestik.
Denza Z9 GT (EV premium)
Denza Z9 GT, MPV listrik premium hasil kolaborasi antara BYD dan Mercedes-Benz, juga diprediksi bakal menjadi salah satu model unggulan di GIIAS 2025.
Jika benar hadir pada pameran, Denza Z9 GT diperkirakan menawarkan kabin lapang dan mewah, teknologi EV terkini seperti pengisian cepat dan asisten berkendara pintar, serta desain elegan yang siap menantang dominasi segmen MPV premium di Indonesia.
2. BAIC (1 model)
BJ30 Hybrid (SUV hybrid)
BIAC BJ30 Hybrid, SUV hybrid terbaru yang digarap oleh Baic (Beijing Automotive), diperkirakan akan menjadi salah satu model yang mencuri perhatian di GIIAS 2025.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Baic Indonesia, sinyal kehadiran BJ30 Hybrid terus menguat seiring tren global SUV ramah lingkungan dan langkah pabrikan untuk menghadirkan pilihan mobil ramah bahan bakar di pasar Tanah Air.
3. Chery (2 model)
Lepas 8
Selain Chery C5 dan Tiggo 8 CSH, Chery diprediksi akan menelurkan dua model terbaru yang diyakini berasal dari sub-merek Chery, yang kemungkinan salah satunya adalah adalah Lepas 8, SUV berdesain adventure yang digadang-gadang siap menantang kompetitor di segmen SUV tangguh.
Jika benar hadir, kedua model ini diperkirakan akan membawa kombinasi desain berkarakter kuat, teknologi modern, dan fitur yang relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia, terutama untuk penggemar SUV urban dan petualang.
4. Citroen (2 model)
Citroen diprediksi turut menambah semarak GIIAS 2025 dengan menghadirkan dua model baru yang saat ini masih diselimuti misteri.
Kedua model tersebut belum diungkap detail spesifikasi maupun segmennya, namun diyakini akan menawarkan alternatif menarik di segmen SUV kompak atau city car yang kini semakin diminati konsumen urban.
5. Jeep (1 model)
Jeep diprediksi akan menarik sorotan di GIIAS 2025 dengan hadirnya model terbaru yang dijanjikan sebagai peluncuran perdana di Indonesia. Meskipun detail resmi terkait varian dan spesifikasi masih dirahasiakan oleh Agen Pemegang Merek, sinyal kedatangannya semakin kuat seiring strategi Jeep untuk memperluas portofolio SUV global mereka di Tanah Air.
6. DFSK & Seres 3
Seres 3, SUV listrik kompak yang tengah naik daun di beberapa pasar Asia, diprediksi bakal menjadi salah satu sorotan di GIIAS 2025.
7. Ford (2 model display)
Ford diprediksi akan menghadirkan dua model menarik dalam area display khusus di GIIAS 2025, termasuk satu Special Display yang hingga kini masih dirahasiakan identitasnya.
Tak kalah menarik, New Mustang Gen 7 dijadwalkan tampil sebagai salah satu bintang utama. Kehadiran New Mustang Gen 7 di GIIAS 2025 diyakini siap mengobarkan gairah penggemar muscle car di Indonesia dan mempertegas Ford sebagai salah satu merek premium yang serius merangkul segmen kendaraan prestise Tanah Air.
8. Geely (3 model)
Geely diperkirakan akan memeriahkan GIIAS 2025 dengan menghadirkan tiga model baru, masing-masing dua SUV bermesin konvensional dan satu mobil listrik (EV).
Dua SUV baru kemungkinan menyasar segmen keluarga dan urban SUV, menonjolkan kabin luas, performa efisien dengan teknologi turbo modern, dan fitur keselamatan yang lengkap.
Sementara model EV diyakini akan memperkenalkan platform elektrifikasi terbaru dari Geely, lengkap dengan baterai berjangka panjang dan sistem pengisian cepat.
9. Honda (3 model)
Honda berencana menyemarakkan GIIAS 2025 dengan menghadirkan tiga model unggulan, termasuk format hybrid dan elektrifikasi yang semakin digenjot oleh pabrikan.
Pertama, Step WGN Hybrid, MPV berdesain kotak (boxy) yang mengombinasikan efisiensi hybrid dengan ruang kabin luas.
Selain itu, dua model elektrifikasi baru dari Honda juga sedang dipersiapkan untuk debut di ajang ini. Meskipun rincian keduanya belum diungkapkan, diperkirakan Honda akan mengusung platform EV atau hybrid ringkas dengan jangkauan baterai solid dan fitur-fitur modern seperti ADAS dan konektivitas digital.
10. Hyundai (1 model)
Hyundai diperkirakan akan membuat gebrakan di GIIAS 2025 dengan memperkenalkan model istimewa bertajuk “The Real Indonesian Car”, dikembangkan khusus untuk pasar Indonesia. Kendati belum ada rincian resmi mengenai spesifikasi, desain maupun harga, konsep ini diyakini merupakan SUV atau MPV yang disesuaikan dengan karakteristik konsumen Tanah Air.
11. Isuzu (2 model)
Isuzu dijadwalkan menyemarakkan GIIAS 2025 dengan menampilkan dua model andalannya, yakni Traga 50th Edition dan versi terbaru dari MU‑X.
Traga 50th Edition diprediksi menawarkan edisi terbatas dengan ubahan gaya dan fitur yang meningkatkan daya tarik komersial serta citra kendaraan pick-up legendaris ini di pasar Indonesia.
Sementara MU‑X generasi terbaru diyakini hadir dengan penyegaran desain eksterior yang lebih modern, penambahan fitur teknologi keselamatan dan kenyamanan, serta peningkatan performa mesin untuk menjawab kebutuhan konsumen SUV premium.
12. Jaecoo (6 model display)
Jaecoo, sub-brand baru dari Chery yang tengah gencar membangun eksistensi di Indonesia, diprediksi akan membawa rangkaian model menarik di GIIAS 2025, terdiri dari J7 Series, J8 AWD, dan J5, serta tiga unit display eksklusif detailnya masih dirahasiakan.
13. Jetour (2 model)
Jetour diprediksi akan meramaikan GIIAS 2025 dengan memperkenalkan dua model andalan, yakni Jetour X50e dan Jetour T2.
Jetour T2 tampil sebagai SUV off‑road yang dirancang untuk petualang sejati, menawarkan ground clearance tinggi, sistem 4WD canggih, dan rangka bodi yang tangguh—membawa kesan sporty dan agresif bagi penggemar eksplorasi di luar kota.
14. Kia (1 model)
Kia EV3, SUV listrik kompak terbaru, diprediksi menjadi salah satu sorotan di GIIAS 2025. Meski detail resmi seperti spesifikasi teknis dan harga belum diungkap Agen Pemegang Merek, kehadiran SUV ini diharapkan memperkuat strategi elektrifikasi Kia di Indonesia.
EV3 dikabarkan bakal menghadirkan desain yang modern dan aerodinamis, dilengkapi teknologi pengisian baterai cepat dan sistem infotainment terkini—menawarkan pilihan menarik bagi konsumen urban yang mencari kendaraan ramah lingkungan dengan gaya dan fungsionalitas tinggi. Jika jadi ditampilkan di GIIAS, Kia EV3 berpotensi menjadi magnet baru di segmen electric SUV kompak.
15. Mazda (2 model)
Mazda diperkirakan akan memeriahkan GIIAS 2025 dengan menampilkan dua model SUV baru. Pertama adalah Large SUV baru yang diyakini akan tampil dengan desain khas Mazda — stylized Kodo design, kabin lapang, dan teknologi premium seperti i‑Activsense dan layar infotainment besar — menjadikannya pesaing tangguh di segmen SUV keluarga.
Kedua, Small SUV baru juga akan diperkenalkan, diprediksi membawa pendekatan compact urban crossover.
16. Mercedes-Benz (1 model)
Mercedes-Benz C‑Class Cabriolet disinyalir akan menjadi salah satu daya tarik di GIIAS 2025, dengan kemungkinan hadir sebagai model atap terbuka yang mencuri perhatian. Jika benar dipajang, C‑Class Cabriolet diprediksi akan menarik minat konsumen yang ingin merasakan sensasi berkendara menikmati angin sambil mengemudi mobil mewah, menegaskan posisi Mercedes-Benz sebagai pelopor segmen convertible di Tanah Air.
17. Morris Garage (2 model)
Morris Garage (MG) diperkirakan akan menghadirkan dua model baru di GIIAS 2025. Meskipun detail resmi keduanya belum dirilis, indikasi awal menyebutkan MG menyiapkan satu unit SUV serta satu model listrik atau hybrid. Jika benar tampil, kedua model ini diharapkan memperkaya pilihan konsumen Indonesia dengan kombinasi gaya, efisiensi, dan teknologi terkini.
18. Mitsubishi Motors (1 model)
Sebelum tergilas gempuran mobil-mobil China, Mitsubishi Motors tetap bertahan dengan menelurkan produk baru. Pabrikan tiga berlian ini diprediksi akan menampilkan satu unit SUV terbaru pada ajang GIIAS 2025. Meski belum ada pengumuman resmi terkait tipe dan spesifikasi, rumor dari dalam industri menyebutkan bahwa model ini akan mengusung desain terkini khas Mitsubishi kokoh dan modern.
19. Mitsubishi Fuso (1 model)
Dari bocoran yang beredar, Mitsubishi Fuso diprediksi akan menghadirkan Medium Duty Truck (MDT) terbaru di GIIAS 2025. Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh distributor, rumor industri menyebutkan bahwa MDT terbaru ini mengusung peningkatan signifikan di sektor daya angkut, efisiensi bahan bakar, dan keamanan—dengan fitur seperti pengereman ABS, cabin ergonomis, serta mesin Euro 4 atau lebih ramah lingkungan.
20. Subaru (1 model)
Subaru diprediksi akan menampilkan SUV baru di ajang GIIAS 2025, melengkapi jajaran kendaraan all‑wheel drive-nya di Indonesia.
Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai model dan spesifikasi, sumber dari industri otomotif menyebut SUV anyar ini akan hadir dengan teknologi Symmetrical AWD, ground clearance tinggi, dan fitur keselamatan Subaru EyeSight terbaru.
21. Nissan (2 model)
Nissan diprediksi bakal menghadirkan dua model mengejutkan di GIIAS 2025, yaitu produk terbaru Nissan yang detailnya masih dirahasiakan dan mobil balap Formula E Gen 3 yang diharapkan akan menjadi pusat perhatian. Model pertama diperkirakan merupakan kendaraan EV atau crossover.
22. Toyota (2 model)
Toyota diperkirakan hadir di GIIAS 2025 dengan dua model terbaru yang menunjukkan komitmen ganda mereka pada elektrifikasi dan performa, yakni sebuah Battery Electric Vehicle (BEV) murni dan varian GR Hybrid generasi terbaru.
Kendaraan listrik penuh dari Toyota ini diyakini akan mengusung teknologi baterai terkini dengan jangkauan optimal serta sistem pengisian cepat, menyasar pasar mobil listrik yang kian berkembang di Indonesia. Sementara itu, GR Hybrid terbaru diprediksi hadir dengan peningkatan signifikan dalam hal performa, handling, dan efisiensi bahan bakar menggabungkan kecepatan ala sport-tuned GR dengan kehandalan sistem hybrid Toyota yang sudah terbukti
23. Volvo (3 model)
Volvo, beberapa sumber menyebut akan menampilkan tiga kendaraan listrik murni (EV) dalam gelaran GIIAS 2025.
Ketiga model tersebut diduga mencakup suv listrik kompak hingga SUV premium, masing-masing membawa teknologi terbaru Volvo seperti baterai jangkauan jauh, sistem Fast Charging, dan arsitektur kendaraan SPA-EV yang inovatif.
24. XPeng (2 unit)
XPeng akan membuat gebrakan di GIIAS 2025 dengan menghadirkan dua unit futuristik, sebuah SUV baru dan inovasi luar biasa berupa mobil terbang. Dengan total 36 model baru ini, GIIAS 2025 bakal jadi ajang penting bagi pecinta otomotif. Mulai dari mobil listrik murah, SUV hybrid, hingga mobil terbang, semua hadir di satu pameran.
Tandai tanggalnya 24 Juli sampai 3 Agustus 2025, ICE BSD City, Tangerang. Jangan lewatkan kesempatan melihat langsung mobil-mobil masa depan yang seseru ini akan hadir di Indonesia,
Lihat Selengkapnya
Skandal Penjualan Mobil Tak Laku di China, Dimanipulasi agar Terlihat Laris04 Jun 2025
Skandal Penjualan Mobil Tak Laku di China, Dimanipulasi agar Terlihat Laris04 Jun 2025
Jakarta, Goodcar.id - Industri otomotif China tengah disorot tajam menyusul terbongkarnya praktik curang yang melibatkan ribuan unit kendaraan.
Mobil-mobil yang sejatinya belum pernah digunakan, kini dijual sebagai mobil bekas lewat strategi manipulatif yang dikenal sebagai “zero-kilometre used car”.
Dalam skema ini, mobil baru yang tak kunjung terjual diregistrasi sebagai kendaraan bekas oleh diler atau pihak ketiga yang terafiliasi.
Secara administratif, unit tersebut tercatat telah “terjual”, meski odometernya nyaris nol. Selanjutnya, mobil kembali dipasarkan ke publik sebagai mobil bekas dengan diskon besar. Tujuannya yaitu mengerek angka penjualan pabrikan agar terlihat laris-manis di atas kertas.
Skema ini bukan kesalahan prosedural, melainkan strategi sistematis yang dijalankan untuk mendongkrak pencapaian target distribusi. Beberapa analis menyebut praktik ini sebagai bentuk channel stuffing, memasukkan produk ke rantai distribusi agar penjualan terlihat tinggi.
Dampaknya tidak main-main. Konsumen sering kali tidak sadar bahwa unit yang mereka beli sebenarnya sudah didaftarkan lebih dulu atas nama entitas lain. Hal ini membuat masa garansi kendaraan terpotong, atau bahkan sudah berjalan sejak registrasi pertama, bukan saat pembeli membawa pulang mobil.
Mengutip laman Carnewschina, disebutkan bahkan beberapa mobil nol kilometer dilaporkan masih memiliki tanggungan cicilan atau status kepemilikan yang tidak transparan. Risiko hukum dan finansial bisa menjerat pembeli yang tak hati-hati.
Penyebab utama munculnya praktik ini adalah overkapasitas produksi. Data terbaru mencatat ada lebih dari 3,5 juta unit stok mobil penumpang di seluruh China per April 2025.
Sebagian pabrikan besar bahkan hanya mengoperasikan lini produksinya di bawah 50% kapasitas optimal.
Dalam kondisi seperti ini, banyak produsen terjebak pada strategi jangka pendek. Harga ditekan habis-habisan, diskon digelontorkan besar-besaran, dan akhirnya—angka penjualan dimanipulasi agar terlihat sehat di mata investor dan pasar.
Model seperti BYD Qin L menjadi salah satu korban. Harga mobil ini di pasar mobil bekas anjlok hingga 40% di bawah harga resmi, menimbulkan efek domino terhadap brand lain dan memperparah kekacauan harga di pasar.
Pemerintah China Turun Tangan
Tingginya eskalasi kasus memaksa Kementerian Perdagangan China turun tangan. Pada 27 Mei lalu, otoritas mengumpulkan sejumlah pemain besar seperti BYD, Dongfeng, dan platform mobil bekas Guazi untuk membahas solusi jangka panjang.
Regulasi ketat dan transparansi transaksi menjadi dua isu utama. Pemerintah disebut tengah menyusun mekanisme pengawasan serupa dengan praktik SEC (Securities and Exchange Commission) di Amerika Serikat dalam mengawasi laporan keuangan dan distribusi.
Sejumlah tokoh industri, seperti Chairman Great Wall Motor, Wei Jianjun, mengkritik keras praktik ini. Ia menyebutnya sebagai "jalan pintas yang merusak", karena tidak hanya menipu publik tapi juga menghancurkan nilai merek secara perlahan.
“Kalau hanya mengejar angka, lalu kehilangan kepercayaan publik, pada akhirnya industri ini akan tumbang dari dalam,” kata Wei.
Mobil Tidak Laku China Dibuang ke Indonesia?
Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ke mana lagi perginya mobil-mobil China yang tak laku itu? Dengan stok jutaan unit dan tekanan ekspor yang makin besar, pasar luar negeri tentu jadi pelampiasan logis.
Indonesia dengan pertumbuhan pasar otomotif yang menggeliat dan tren konsumen yang kian tergiur mobil murah fitur lengkap—bisa jadi sasaran empuk.
Apalagi, sejumlah merek asal China kini masif ekspansi di Indonesia, menawarkan harga kompetitif, cicilan ringan, dan unit-unit "siap kirim". Bisa saja, sebagian dari mobil-mobil itu adalah produk yang sebenarnya tak laku di negeri asalnya.
Misal sebagai informasi, mengutip laporan Carnewschina yang dirilis 19 Mei 2025 dan dimuat oleh VIVA.co.id, data penjualan retail mobil penumpang di China pada April 2025 mencapai 1,755 juta unit. Dari angka tersebut, model berbasis BEV (Battery Electric Vehicle) dan hybrid memang mencatat pertumbuhan tinggi, namun tidak satupun dari jajaran mobil listrik BYD yang dijual di Indonesia termasuk Sealion 7 masuk ke dalam 10 besar penjualan.
Sebaliknya, model-model yang mendominasi segmen sedan dan hatchback adalah Geely Geome Xingyuan (36.119 unit), BYD Seagull (34.005 unit), dan BYD Qin Plus (25.557 unit). Untuk kategori SUV, posisi teratas ditempati Geely Xingyue L (23.658 unit), diikuti oleh BYD Song Plus (20.668 unit) dan Song Pro (14.263 unit). Dolphin, Atto 3, dan Sealion 7 tak muncul di daftar 10 besar, menandakan penjualannya di pasar China masih belum signifikan.
Fenomena ini terjadi saat BYD dan sejumlah merek asal China tengah agresif memperluas pasar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka hadir dengan tawaran harga kompetitif, program cicilan ringan, dan unit “siap kirim”. Namun, kecepatan ekspansi ini justru menimbulkan kekhawatiran, apakah sebagian besar produk itu merupakan unit yang tidak terserap di pasar lokal lalu dialihkan ke pasar luar negeri?
Regulasi dan pengawasan ketat dari pemerintah menjadi kunci. Apalagi tren kendaraan listrik semakin diminati, dan Indonesia tak boleh menjadi tempat buangan mobil yang tidak laku hanya karena daya beli masyarakat dianggap masih bisa dikompromi.
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.