Tokyo, Goodcar.id – Masa depan mobil hidrogen alias Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) kian diragukan. Raksasa otomotif Toyota melaporkan penjualan global FCEV hanya mencapai 1.778 unit sepanjang 2024, menandai penurunan 55,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi catatan terburuk sejak 2020, saat pandemi Covid-19 melumpuhkan pasar otomotif global.
Laporan dari Hydrogen Insight (2025) menyebutkan bahwa penurunan tajam ini dipicu oleh merosotnya minat pasar luar Jepang terhadap kendaraan hidrogen. Toyota hanya berhasil menjual 1.102 unit FCEV di luar negeri pada 2024, jauh di bawah capaian 3.575 unit pada 2023. Artinya, pasar non-Jepang mengalami penurunan lebih dari 69% dalam satu tahun.
Sementara itu, pasar domestik Jepang masih menjadi tulang punggung penjualan FCEV Toyota. Namun demikian, performa di negeri sendiri pun tidak sekuat sebelumnya.
Berdasarkan data dari Japan Automobile Dealers Association (JADA), penjualan kendaraan hidrogen di Jepang tercatat hanya 676 unit sepanjang 2024, jauh dari puncaknya yang mencapai 2.464 unit pada 2021. Ini berarti penurunan lebih dari 70% dalam tiga tahun terakhir.
Toyota Mirai, model andalan FCEV mereka, kini menghadapi tantangan besar, terutama dari pesatnya adopsi kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Menurut The Japan Times dan InsideEVs, konsumen Jepang lebih tertarik pada mobil listrik yang bisa diisi daya di rumah, dibanding mobil hidrogen yang sangat tergantung pada stasiun pengisian yang masih terbatas.
Di Tokyo, salah satu kota yang paling gencar mendorong dekarbonisasi, hanya ada sekitar 1.600 unit FCEV yang beroperasi pada akhir 2024. Sebagai perbandingan, lebih dari 22.000 unit BEV tercatat aktif di kota yang sama, mengindikasikan dominasi pasar oleh mobil listrik baterai.
Masalah lainnya adalah tingginya biaya infrastruktur dan efisiensi energi. Studi dari Interact Analysis mengungkapkan bahwa “well-to-wheel” efficiency kendaraan FCEV hanya sekitar 30–40%, jauh di bawah BEV yang bisa mencapai 80–90%, menjadikan mobil hidrogen kurang efisien dalam pemanfaatan energi.
Meski demikian, Toyota masih mempertahankan komitmennya terhadap hidrogen. Dalam beberapa kesempatan, mereka menyatakan FCEV tetap punya potensi untuk kendaraan berat dan komersial, di mana waktu pengisian cepat dan jangkauan jauh lebih dibutuhkan.
Namun untuk kendaraan penumpang, tren global menunjukkan arah berbeda. Negara-negara seperti Jerman, Inggris, dan AS kini lebih fokus membangun infrastruktur EV daripada hidrogen. Di tengah kondisi ini, masa depan FCEV, setidaknya untuk segmen mobil pribadi—masih menjadi tanda tanya besar.
Toyota Mirai
Honda Clarity Fuel Cell (sudah dihentikan produksinya pada 2021 tapi masih beredar)
Mobil Hidrogen Secara Global
Toyota Mirai (Gen 1 & Gen 2)
Honda Clarity Fuel Cell
Hyundai Nexo
Hyundai ix35 Fuel Cell (generasi awal, sudah dihentikan)
BMW iX5 Hydrogen (dalam skala terbatas, pilot project)
Riversimple Rasa (startup asal Inggris, unit sangat terbatas)
Mercedes-Benz GLC F-Cell (sudah dihentikan produksi)
Gimana guys menurut kalian, bakal bertahan atau ini hanya awal dari akan berubahnya tren mobil listrik ke Hybrogen?