Beranda / Artikel / Eropa Waswas soal Pendirian Pabrik Baterai CATL di Spanyol, Dilema Peluang Investasi!
Artikel

Eropa Waswas soal Pendirian Pabrik Baterai CATL di Spanyol, Dilema Peluang Investasi!

Tigor Sihombing
09 October 2025 10:26

Jakarta, Goodcar.id - Eropa dibuat waswas oleh langkah agresif CATL, raksasa baterai asal China yang kini tengah memperluas jaringannya di benua biru. Perusahaan yang dikenal sebagai pemasok baterai terbesar di dunia itu resmi memulai proyek pabrik baterai LFP di Zaragoza, Spanyol, dengan investasi mencapai 4,1 miliar euro bersama grup otomotif Stellantis.

Namun, alih-alih disambut sebagai kabar baik, proyek ini justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri dan pemerintah Eropa. Banyak pihak menilai langkah ini bisa menjadi bumerang bagi kemandirian teknologi Eropa di sektor kendaraan listrik (EV).

Kekhawatiran ini mencuat setelah laporan Financial Times menyebut bahwa CATL berencana mendatangkan sekitar 2.000 pekerja dari China untuk membantu pembangunan pabrik tersebut.
Langkah itu dinilai bisa membuat proses produksi di Spanyol sepenuhnya dikendalikan oleh tenaga ahli asal China, tanpa adanya transfer pengetahuan berarti kepada tenaga kerja lokal.

Beberapa analis menilai hal ini berpotensi memperkuat dominasi industri baterai China di pasar global, sekaligus meningkatkan ketergantungan Eropa terhadap teknologi negeri Tirai Bambu.
Maklum saja, saat ini CATL menguasai hampir 38% pasar baterai EV dunia, jauh meninggalkan kompetitornya seperti BYD dan LG Energy Solution.

Respons dari Beijing: “Kekhawatiran yang Tidak Beralasan”

Media pemerintah China, Global Times, langsung membantah tudingan tersebut. Dalam laporannya, mereka menyebut kekhawatiran Eropa itu “sama sekali tidak beralasan” dan muncul hanya karena “kecemasan geopolitik.”

Beijing menilai kehadiran CATL di Spanyol justru bisa membuka peluang kerja sama jangka panjang di sektor energi baru, sekaligus mempercepat transisi kendaraan listrik di Eropa.
Namun, bagi sebagian pengamat di Eropa, narasi itu terdengar seperti strategi halus untuk memperkuat pengaruh industri China di pasar energi hijau.

Bukan Kali Pertama CATL Dihadang Politik

CATL bukan pemain baru dalam urusan kontroversi lintas negara.
Sebelumnya, perusahaan ini sempat berencana membangun pabrik baterai di Michigan, Amerika Serikat, bersama Ford Motor Company.
Namun proyek tersebut dibatalkan pada 2023 setelah mendapat penolakan keras dari serikat pekerja dan tekanan politik.

Washington menilai kerja sama itu berisiko terhadap keamanan rantai pasokan, terlebih karena teknologi inti tetap dikontrol penuh oleh pihak China. Bahkan, pada awal 2025, pemerintah AS sempat menetapkan CATL sebagai “perusahaan militer China”, yang otomatis menutup pintu bagi investasi baru di wilayah Amerika.

Sementara di Indonesia, Proyeknya Tertunda

Menariknya, isu serupa juga mencuat di Indonesia.
Menurut laporan Kompas.com (11 Mei 2025), CATL dikabarkan menarik diri dari proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional, meskipun hal ini masih dibantah oleh pemerintah.

Sumber internal yang dikutip menyebut bahwa perusahaan asal China itu belum memenuhi komitmen investasi penuh, sementara Vice Chairman Periklindo Achmad Rofiqi mengonfirmasi adanya kabar penarikan diri tersebut, meski tanpa kejelasan alasan.

“Informasinya seperti itu, tapi pemerintah sudah menyiapkan alternatif investor lain agar ekosistem EV tetap bisa tumbuh,” ujarnya.

Di sisi lain, Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa proyek tersebut tidak dibatalkan, hanya tertunda karena perbaikan fasilitas untuk menghindari risiko kebakaran.
Rencana produksi massal CATL di Indonesia kini mundur ke kuartal ketiga 2026.

Tags
CATL
pabrik baterai
baterai kendaraan listrik
industri otomotif Eropa
mobil listrik
kendaraan listrik
transisi energi
investasi China di Eropa
Eropa
Spanyol
rantai pasok baterai
in
 
Kendaraan Terkait Lihat Semua