20 Mobil Terlaris Indonesia November 2025, Listrik China Melejit, Jepang Masih Dipercaya15 Dec 2025
20 Mobil Terlaris Indonesia November 2025, Listrik China Melejit, Jepang Masih Dipercaya15 Dec 2025
Jakrta, Goodcar.id - Data dari GAIKINDO untuk November 2025 menyebutkan jika BYD Atto memimpin daftar mobil terlaris nasional dengan penjualan 8.333 unit.
BYD jelas berhasil memanfaatkan momentum insentif, tren elektrifikasi, dan rasa ingin tahu konsumen.
Namun, jika tren ini dibaca lebih dalam, ceritanya tidak sesederhana “mobil China mengalahkan mobil Jepang”.
Terbukti dari data, setelah BYD Atto 1, pasar justru kembali dikuasai mobil-mobil Jepang yang sudah lama hidup dan tumbuh bersama konsumen Indonesia.
Jepang Masih Pegang Fondasi Pasar
Misalnya, di posisi kedua, Toyota Avanza mencatat 3.912 unit. Disusul Toyota Calya (3.122 unit) dan Toyota Rush (2.597 unit).
Angka-angka ini menunjukkan masyarakat masih belum sepenuhnya percaya EV dan masih memilih merek yang terbukti awet, mudah dirawat, dan punya jaringan luas.
Toyota Kijang Innova Zenix juga tetap kuat dengan 2.508 unit, sementara Innova Reborn membukukan 1.967 unit.
Di segmen bawah, Daihatsu Sigra (2.105 unit) dan Honda Brio (1.839 unit) masih menjadi tulang punggung volume. Ini segmen yang paling sensitif terhadap biaya kepemilikan, dan di sinilah merek Jepang masih unggul telak.
Toyota Agya (1.416 unit) dan Suzuki Fronx (1.412 unit) juga tampil seimbang.
Suzuki Fronx memang pendatang baru, tapi tetap membawa nama besar Jepang yang bisa jadi membuat konsumen lebih tenang saat mengambil keputusan.
Lanjut, Mitsubishi menempatkan Destinator (1.814 unit), Xpander (1.427 unit), dan Xpander Cross (720 unit) di daftar ini.
Tidak ada lonjakan ekstrem, tapi terlihat stabil pada segen ini.
Di segmen big SUV, Toyota Fortuner (917 unit) dan Mitsubishi Pajero Sport (912 unit) kembali beradu tipis.
Selain BYD Atto, hanya Jaecoo J5 EV yang masuk 20 besar dengan 653 unit. Angka ini layak diapresiasi, namun juga menunjukkan bahwa dominasi mobil China masih terbatas.
Konsumen boleh tertarik, tapi kepercayaan jangka panjang belum sepenuhnya terbentuk.
Singkatnya, pasar otomotif Indonesia mulai terbuka pada hal baru, tapi kepercayaan tidak dibangun dalam semalam.
Dan untuk saat ini, faktanya brand-brand Jepang masih memegang kunci kepercayaan itu.
20 Mobil Terlaris di Indonesia November 2025 (Non-Komersial)
BYD ATTO 14 – 8.333 unit
Toyota Avanza – 3.912 unit
Toyota Calya – 3.122 unit
Toyota Rush – 2.597 unit
Toyota Innova Zenix – 2.508 unit
Daihatsu Sigra – 2.105 unit
Toyota Innova – 1.967 unit
Honda Brio – 1.839 unit
Mitsubishi Destinator – 1.814 unit
Mitsubishi Xpander – 1.427 unit
Toyota Agya – 1.416 unit
Suzuki Fronx – 1.412 unit
Daihatsu Terios – 979 unit
Toyota Raize – 938 unit
Toyota Fortuner – 917 unit
Mitsubishi Pajero Sport – 912 unit
Suzuki XL7 – 865 unit
Mitsubishi Xpander Cross – 720 unit
Jaecoo J5 EV – 653 unit
Honda HR-V – 609 unit
Lihat Selengkapnya
Menanti Mobil Terbaik Versi FORWOT Car of The Year 202514 Dec 2025
Menanti Mobil Terbaik Versi FORWOT Car of The Year 202514 Dec 2025
Jakarta, GoodCar.id - Melibatkan lebih dari 50 model kendaraan dari berbagai segmen yang telah resmi dipasarkan di Indonesia, ajang ini akan mempertemukan para peserta untuk bersaing dalam lima kategori utama. Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) kembali menggelar FORWOT Car of The Year (FCY) 2025, dengan malam penganugerahan yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Desember 2025 di Live House, Kemang, Jakarta Selatan. FCY 2025 menjadi bentuk apresiasi jurnalis otomotif terhadap kendaraan-kendaraan terbaik yang dihadirkan pabrikan untuk konsumen Tanah Air. Melalui ajang ini, FORWOT juga berharap dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional ke arah yang lebih positif.
“FCY merupakan event flagship tahunan yang bertujuan memilih mobil terbaik dalam periode satu tahun sesuai ketentuan yang berlaku. Proses penjurian dilakukan secara independen oleh puluhan juri yang berasal dari jurnalis otomotif berpengalaman,” ujar Ketua Umum FORWOT, Arie Prasetya.
Pada penyelenggaraan tahun ini, FCY 2025 menghadirkan lima kategori utama, yakni The Best of Internal Combustion Engine (ICE), The Best of Hybrid, The Best of Plug-in Hybrid EV, The Best of EV, serta satu penghargaan tertinggi Best of The Best yang dipilih dari seluruh nominasi. Project Leader FCY 2025, Audi Surya, menjelaskan bahwa proses penjurian diawali dengan pengelompokan kendaraan berdasarkan teknologi powertrain atau sistem penggerak.
“Klasifikasi ini kami lakukan seiring dengan berkembangnya tren kendaraan yang semakin beragam di pasar. Konsumen kini memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan aktivitas mereka, sehingga pembagian berdasarkan teknologi mesin dinilai paling relevan dan mencerminkan kondisi pasar otomotif Indonesia saat ini,” jelas Audi.
Penilaian FCY 2025 mencakup kendaraan-kendaraan baru yang dirilis dalam periode Juli 2024 hingga Juli 2025. Tercatat sebanyak 50 model kendaraan dari puluhan merek otomotif telah memenuhi syarat, yakni telah dipasarkan secara resmi, memiliki harga resmi, serta telah dikirimkan kepada konsumen di Indonesia. Berdasarkan pengelompokan powertrain, nominasi FCY 2025 dibagi ke dalam beberapa kategori.
Kategori Internal Combustion Engine (ICE) :
BAIC BJ30
Chery Tiggo Cross
Ford Everest Sport
GWM Tank 300 Diesel
Hyundai Creta
Hyundai Stargazer Cartenz
Hyundai Venue
Mercedes-Benz G500
Mitsubishi Destinator
Mazda CX-60 Sport
Suzuki Fronx
Toyota Hilux Rangga
Kategori Hybrid dan Mild Hybrid (HEV) :
Honda Accord HEV
Honda HR-V HEV
Honda StepWGN
Kia Carnival Hybrid
Lexus LX700 HEV
Mazda CX-60 Sport
Mercedes-Benz G500
Hyundai Palisade HEV terbaru
Hyundai Tucson HEV terbaru
Nissan Serena e-Power
Nissan X-Trail e-Power
Suzuki Fronx Hybrid
Toyota Alphard HEV
Toyota Camry HEV
Toyota Corolla HEV
Toyota Vellfire HEV
Kategori Plug-in Hybrid EV (PHEV) :
Chery Tiggo 9 CSH
Chery Tiggo 8 CSH
Jaecoo J7 SHS
Jaecoo J8 ARDIS SHS
Lexus NX450h+
Mazda CX-80 PHEV
Volvo XC90 Recharge
Kategori Battery Electric Vehicle (BEV) :
AION Hyptec HT
AION V
Aletra L8
BMW iX
BYD Atto 1
BYD M6
BYD Sealion 7
Chery J6 EV
Denza D9
DFSK Seres E3
Geely EX5
GWM ORA 03
Hyundai Kona EV
JAC N35 EV
Kia EV9
MINI Aceman EV
Polytron G3+
VinFast VF3, VF6, VF7
Volkswagen ID.Buzz
Wuling Mitra EV
Xpeng G6
Xpeng X9
Selain kategori utama, FCY 2025 juga menghadirkan sejumlah penghargaan khusus yang ditujukan bagi kendaraan maupun pabrikan otomotif yang aktif di Indonesia. Penghargaan tersebut meliputi Best Design, Best Value for Money, Best Aftersales, Best Feature, hingga Best Public Relation. Seluruh pemenang akan diumumkan bersamaan pada malam penganugerahan FCY 2025. Ajang FCY 2025 turut didukung oleh berbagai sponsor, antara lain Pertamina Lubricants, ASC, Bridgestone Indonesia, Cargloss, Dyandra Promosindo, Zurich, serta Seven Event. Konsistensi FORWOT dalam menyelenggarakan FCY setiap tahun menjadi kontribusi nyata dalam mendorong perkembangan industri otomotif nasional, sekaligus memberikan referensi yang objektif bagi masyarakat Indonesia dalam memilih kendaraan.
Lihat Selengkapnya
Toyota Gazoo Racing Rilis GR GT dan GR GT3, Intip Spesifikasinya07 Dec 2025
Toyota Gazoo Racing Rilis GR GT dan GR GT3, Intip Spesifikasinya07 Dec 2025
Jakarta, GoodCar.id - Toyota Gazoo Racing (TGR) resmi memperkenalkan dua model terbarunya GR GT dan GR GT3 dengan menampilkan prototipe yang masih dalam tahap pengembangan untuk pertama kalinya. Kedua model ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman berkendara maksimal melalui tiga pilar utama: pusat gravitasi serendah mungkin, bobot ringan dengan rigiditas tinggi, serta efisiensi aerodinamika tingkat lanjut. GR GT tampil sebagai mobil sport flagship baru yang legal di jalan raya, namun dikembangkan dengan filosofi mobil balap sepenuhnya. Sementara itu, GR GT3 merupakan mobil balap berstandar FIA GT3 yang ditujukan bagi pelanggan yang benar-benar ingin meraih kemenangan.
Baik GR GT maupun GR GT3 mengadopsi teknologi dan metode manufaktur baru, termasuk rangka bodi full-aluminum pertama Toyota, serta mesin V8 4.0-liter twin-turbo yang juga digunakan di kedua model. Perkembangan keduanya dilakukan dengan pendekatan “one-team” yang dipimpin langsung oleh Ketua Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda (Master Driver Morizo), bersama para pembalap profesional Tatsuya Kataoka, Hiroaki Ishiura, Naoya Gamou, “gentleman driver” Daisuke Toyoda, serta para engineer dan evaluator internal. GR GT dikembangkan dengan konsep “driver-first”, memastikan mobil mampu menjawab kebutuhan pengemudi secara langsung, sementara GR GT3 mengikuti prinsip yang sama dalam format mobil balap murni.
TGR menempatkan dua model ini sebagai penerus semangat Toyota 2000GT dan Lexus LFA. Salah satu misinya adalah mewariskan “secret sauce of car-making” sebagai “Shikinen Sengu Toyota” tradisi meneruskan pengetahuan teknis lintas generasi. Proses pengembangannya melibatkan transfer keahlian dari para veteran LFA kepada generasi insinyur baru, serta adopsi teknologi yang belum pernah digunakan Toyota sebelumnya.
Pusat gravitasi ultra-rendah & paket powertrain baru
GR GT dikembangkan sebagai road-legal race car yang mengutamakan rasa menyatu antara mobil dan pengemudi. Mobil ini menggabungkan mesin baru V8 4.0L twin-turbo dengan motor listrik dalam sistem hybrid bertenaga lebih dari 650 PS dan 850 Nm (target pengembangan). Untuk mencapai pusat gravitasi serendah mungkin, Toyota menurunkan tinggi keseluruhan mobil dan posisi duduk pengemudi, menggunakan layout FR (front-engine, rear-wheel drive), dry-sump, serta transaxle belakang. Hasilnya, pusat gravitasi mobil dan pengemudi dibuat hampir sejajar, meningkatkan kontrol dan rasa menyatu di tikungan.
Rangka aluminium pertama Toyota & fokus aerodinamika
Mengutamakan bobot ringan, Toyota untuk pertama kalinya menggunakan rangka aluminium penuh, dipadukan dengan panel bodi CFRP dan plastik. Untuk desain eksterior, TGR menggunakan pendekatan terbalik: aerodinamika ditentukan lebih dulu, baru desain visual menyusul. Kolaborasi rapat antara engineer aerodinamika—termasuk dari program FIA WEC—dan desainer menghasilkan bentuk yang efisien sekaligus agresif.
Interiornya dirancang tanpa kompromi dengan prioritas pada posisi duduk ideal, visibilitas maksimal, serta tata letak tombol yang intuitif untuk pengemudi profesional maupun pengguna harian. Indikator seperti shift-up dan gear selection dikembangkan melalui proses trial-and-error agar tetap mudah terbaca saat berkendara di sirkuit.
Sebagai pengembangan dari GR GT, GR GT3 membawa pilar yang sama: pusat gravitasi rendah, bobot ringan, dan aerodinamika optimal. Mobil ini sepenuhnya sesuai regulasi FIA GT3 dan ditujukan menjadi mobil yang “dipilih oleh mereka yang ingin menang, namun tetap mudah dikendarai siapa saja”. TGR juga menyiapkan sistem dukungan pelanggan untuk tim dan pembalap privateer.
Teknologi, simulasi, dan pengujian ekstrem
Pengembangan kedua mobil dilakukan dengan metode motorsport modern, termasuk simulasi berkendara dan uji komponen sistem penuh lewat system bench. Pengujian nyata dilakukan di berbagai lokasi seperti Toyota Technical Center Shimoyama, Fuji Speedway, hingga Nürburgring, termasuk pengujian jalan raya untuk memastikan mobil tetap nyaman digunakan harian.
Seperti model GR lainnya, GR GT dan GR GT3 terus diuji, dipaksa hingga batasnya, dan diperbaiki. Rencananya kedua model akan diluncurkan sekitar 2027, dengan detail tambahan yang akan diumumkan kemudian.
Lihat Selengkapnya
Perodua QV-E, EV Pertama Malaysia untuk Segmen Entry-Level04 Dec 2025
Perodua QV-E, EV Pertama Malaysia untuk Segmen Entry-Level04 Dec 2025
Malaysia, Goodcar.id - Perodua QV-E akhirnya resmi meluncur dan langsung menorehkan sejarah sebagai mobil listrik pertama yang sepenuhnya dikembangkan di Malaysia.
Dibanderol RM80.000 atau sekitar Rp323 juta, QV-E masuk ke kelas EV menengah. Namun, Perodua menawarkan pendekatan berbeda lewat skema Battery-as-a-Service (BaaS). Alih-alih membeli baterai, konsumen harus menyewanya dengan biaya RM275 per bulan (sekitar Rp1,2 jutaan).
Skema ini disebut Perodua sebagai cara paling masuk akal untuk meredam kekhawatiran soal biaya penggantian baterai dan menjaga nilai jual kembali di masa depan. Proyek QV-E dimulai pada Agustus 2023 dan selesai hanya dalam dua tahun. Total biaya riset mencapai RM800 juta (sekitar Rp3,24 triliun), dengan 266 ribu jam kerja.
Hal yang membuat proyek ini kian menarik adalah keterlibatan Magna Steyr, perusahaan Austria yang memproduksi model-model ikonik seperti Mercedes-Benz G-Class, Toyota GR Supra, sampai Jaguar I-Pace. Hasil kolaborasi ini melahirkan platform modular untuk segmen A–B, yang bisa dikembangkan menjadi sedan, hatchback, maupun SUV.
Desain Sportback, Dimensi Kompak
Secara tampilan, Perodua QV-E hadir sebagai compact sportback dengan panjang 4.170 mm dan lebar 1.800 mm, namun tetap terasa ringkas. Atapnya dibuat rendah, dengan wheelbase 2.680 mm, dan ground clearance 158 mm.
Di sisi ruang kabin, QV-E bukan ditujukan untuk keluarga besar. Mengutip laman media Paultan disebut, ruang baris kedua tidak seluas BYD Dolphin atau Proton eMas 5. QV-E ternyata cukup bertenaga. Motor listrik di depan menghasilkan 204 PS dan 285 Nm, menjadikannya model tercepat dalam sejarah Perodua. Akselerasi 0–100 km/jam dicatat 7,5 detik.
Baterai LFP 52,5 kWh dari CATL menawarkan jarak tempuh 445 km NEDC atau sekitar 380 km WLTP. Pengisian cepat DC 60 kW bisa mengisi 30–80% dalam 30 menit, sementara charging AC 6.6 kW butuh sekitar delapan jam hingga penuh.
Fitur-Fitur Baru
Walau berada di segmen kompak, QV-E membawa sederet fitur, mulai dari:
Digital rear-view mirror ala Toyota dan Lexus modern
Kursi pengemudi elektrik
Ambient lighting
Head unit 10,25 inci dengan Apple CarPlay & Android Auto nirkabel
Dashboard soft-touch
Child Presence Detection (CPD) berbasis radar
Paket ADAS lengkap dengan rating ASEAN NCAP 5-star
Fitur CPD menjadi yang paling disorot. Ia mampu mendeteksi gerakan bahkan pernapasan anak, meski tertutup kain, lalu memberikan alarm hingga notifikasi ke aplikasi. Teknologi seperti ini jarang ditemui pada EV kompak. Selamat!
Lihat Selengkapnya
Goodfriends bisa bertanya lebih jauh tentang ketersediaan unit, promo & benefit menarik, negosiasi harga ataupun simulasi kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.